Monday, 25 March 2024

Terima Kasih Untuk Diriku Sendiri

 

sumber foto : https://bidikutama.com/

Moment lebaran biasanya menjadi salah satu self reward bagi saya. Setelah melalui Bulan Ramadan selama 30 hari dengan segala hiruk pikuknya, saatnya saya berterima kasih kepada diri sendiri. Berterima kasih karena sudah berhasil melaluinya dengan tangguh dan kuat. Wajar donk, ketika saya menghargainya dengan cara saya sendiri.

Beberapa cara sederhana saya untuk memberikan self reward adalah dengan membeli kebutuhan yang selama ini tidak ada di tempat tinggal saya. Barang tersebut hanya dijual di Kota Kelahiran saya. Biasanya saya sudah membuat list barang apa saja yang selama ini saya butuhkan itu. Sehingga ketika mudik ke kampung halaman, saya pasti akan berburu mencarinya.

Jangan dikira barang yang saya cari adalah barang yang bernilai mahal, loh. Seringkali barang tersebut adalah barang sepele. Salah satu contohnya adalah teh tubruk merk Tang dan Tjatoet. Entah kenapa dua merk tersebut tidak bisa saya jumpai di kota tempat tinggal. Saya sudah berkeliling mulai dari supermarket dan minimarket, bahkan sampai bergerilya di pasar tradisional tetap hasilnya nihil. Pernah saking penasarannya saya dan suami berburu teh tersebut hingga ke pasar kabupaten sekitar. Apakah berhasil? Tentu saja tidak….

Sebetulnya bisa dibeli di toko online orange atau hijau. Kalau sudah kepepet dan benar-benar tidak ada stok, jalan ninja tersebut yang saya lakukan. Tapi berburu teh dengan dua merk di pasar dekat rumah mamah bisa menjadi salah satu kebahagiaan sederhana bagi saya. Sekalian nostalgia masa kecil dan cuci mata di pasar.

Nah, sambil cuci mata terkadang bisa menemukan sesuatu yang lucu dan menarik. Kalau sehari – hari selalu saya pertimbangkan apakah dibutuhkan atau tidak, ketika self reward biasanya langsung saya beli ketika hati ini sudah berteriak inginkannya. Tidak hanya barang yang sepele, terkadang barang yang bernilai agak tinggi (bagi saya) tetap saya beli.

Selain belanja alias ada barang fisik yang saya bawa pulang, self reward bisa berupa liburan yang menjadikan hati merasa rileks dan fresh. Kebetulan saya adalah orang yang suka traveling. Jadi healing ke objek wisata sudah menjadikan saya senang. Tak hanya healing, makan di tempat yang belum pernah saya kunjungi juga membuat saya bahagia.

Namun ketika mager melanda atau cuaca tidak mendukung, self reward yang saya lakukan adalah mengundang homecare langganan. Saya melakukan perawatan mulai dari hairmask, facial, lulur badan, massage, hingga manicure pedicure.

Sekali lagi saya sampaikan bahwa itulah cara saya berterima kasih kepada diri sendiri. Ingat, bahwa kesenangan masing-masing individu adalah berbeda. Mungkin bagi sebagian orang cara saya tersebut dianggap boros, dan ribet. Tapi itulah yang bisa membuat saya senang. Tentu saja saya sudah mempertimbangkan dengan finansial yang ada.

Misal tentang healing di objek wisata. Objek wisata yang dipilih tentu saja dengan HTM dan wahana yang sesuai dengan kondisi kantong. Sekarang banyak kok tempat wisata yang ramah di kantong tapi tetap memuaskan.

Jangan sampai, kegiatan self reward yang harusnya ditujukan untuk menghargai diri sendiri berbalik menjadi menyusahkan. Yang ada malah diri ini menjadi makin pusing memikirkan budget yang sudah dikeluarkan tapi ternyata membuat kantong kering.

Ada banyak sekali cara lain yang bisa dilakukan untuk self reward. Yang perlu diingat bahwa tujuan utama self reward adalah berterima kasih kepada diri sendiri sehingga memunculkan rasa bahagia. Dengan kebahagiaan yang ada membuat kita jadi lebih semangat dalam menjalani hidup dan lebih produktif.

Jadi, bijaklah memilih cara untuk self reward.

No comments:

Post a Comment