sumber foto : https://bidikutama.com/
Moment lebaran biasanya
menjadi salah satu self reward bagi saya. Setelah melalui Bulan Ramadan
selama 30 hari dengan segala hiruk pikuknya, saatnya saya berterima kasih
kepada diri sendiri. Berterima kasih karena sudah berhasil melaluinya dengan
tangguh dan kuat. Wajar donk, ketika saya menghargainya dengan cara saya
sendiri.
Beberapa cara sederhana saya
untuk memberikan self reward adalah dengan membeli kebutuhan yang selama
ini tidak ada di tempat tinggal saya. Barang tersebut hanya dijual di Kota
Kelahiran saya. Biasanya saya sudah membuat list barang apa saja yang
selama ini saya butuhkan itu. Sehingga ketika mudik ke kampung halaman, saya
pasti akan berburu mencarinya.
Jangan dikira barang yang saya
cari adalah barang yang bernilai mahal, loh. Seringkali barang tersebut adalah
barang sepele. Salah satu contohnya adalah teh tubruk merk Tang dan Tjatoet.
Entah kenapa dua merk tersebut tidak bisa saya jumpai di kota tempat tinggal.
Saya sudah berkeliling mulai dari supermarket dan minimarket, bahkan sampai
bergerilya di pasar tradisional tetap hasilnya nihil. Pernah saking
penasarannya saya dan suami berburu teh tersebut hingga ke pasar kabupaten
sekitar. Apakah berhasil? Tentu saja tidak….
Sebetulnya bisa dibeli di toko
online orange atau hijau. Kalau sudah kepepet dan benar-benar tidak ada stok,
jalan ninja tersebut yang saya lakukan. Tapi berburu teh dengan dua merk di
pasar dekat rumah mamah bisa menjadi salah satu kebahagiaan sederhana bagi
saya. Sekalian nostalgia masa kecil dan cuci mata di pasar.
Nah, sambil cuci mata terkadang
bisa menemukan sesuatu yang lucu dan menarik. Kalau sehari – hari selalu saya
pertimbangkan apakah dibutuhkan atau tidak, ketika self reward biasanya
langsung saya beli ketika hati ini sudah berteriak inginkannya. Tidak hanya
barang yang sepele, terkadang barang yang bernilai agak tinggi (bagi saya)
tetap saya beli.
Selain belanja alias ada barang
fisik yang saya bawa pulang, self reward bisa berupa liburan yang
menjadikan hati merasa rileks dan fresh. Kebetulan saya adalah
orang yang suka traveling. Jadi healing ke objek wisata sudah
menjadikan saya senang. Tak hanya healing, makan di tempat yang belum
pernah saya kunjungi juga membuat saya bahagia.
Namun ketika mager melanda atau
cuaca tidak mendukung, self reward yang saya lakukan adalah mengundang homecare
langganan. Saya melakukan perawatan mulai dari hairmask, facial, lulur
badan, massage, hingga manicure pedicure.
Sekali lagi saya sampaikan bahwa
itulah cara saya berterima kasih kepada diri sendiri. Ingat, bahwa kesenangan
masing-masing individu adalah berbeda. Mungkin bagi sebagian orang cara saya
tersebut dianggap boros, dan ribet. Tapi itulah yang bisa membuat saya senang.
Tentu saja saya sudah mempertimbangkan dengan finansial yang ada.
Misal tentang healing di objek
wisata. Objek wisata yang dipilih tentu saja dengan HTM dan wahana yang sesuai
dengan kondisi kantong. Sekarang banyak kok tempat wisata yang ramah di kantong
tapi tetap memuaskan.
Jangan sampai, kegiatan self
reward yang harusnya ditujukan untuk menghargai diri sendiri berbalik
menjadi menyusahkan. Yang ada malah diri ini menjadi makin pusing memikirkan
budget yang sudah dikeluarkan tapi ternyata membuat kantong kering.
Ada banyak sekali cara lain yang
bisa dilakukan untuk self reward. Yang perlu diingat bahwa tujuan utama self
reward adalah berterima kasih kepada diri sendiri sehingga memunculkan rasa
bahagia. Dengan kebahagiaan yang ada membuat kita jadi lebih semangat dalam
menjalani hidup dan lebih produktif.
Jadi, bijaklah memilih cara untuk
self reward.
No comments:
Post a Comment