Tuesday, 19 March 2024

Ramadan Tiba

 

sumber foto : https://priangan.tribunnews.com/

Sebagai umat muslim, tentu saja sangat menantikan hadirnya Bulan Ramadan sebagai bulan penuh berkah dan ampunan. Pasti sudah terbayang keistimewaan bulan tersebut di masing-masing pribadi umat muslim, tak terkecuali dengan saya.

Namun, tentu saja tidak hanya tentang persiapan hati dan spiritual saja. Sebagai seorang istri dan ibu yang bekerja saya juga memikirkan persiapan diri saya sendiri alias persiapan duniawinya. Mulai dari membagi waktu untuk bekerja dan keperluan rumah tangga.

Satu minggu sebelum puasa, saya berburu sembako. Baik untuk keperluan sehari-hari selama puasa maupun untuk bingkisan lebaran yang dibagikan ke tetangga sekitar yang membutuhkan. Bukan karena sombong dan banyak uang saya menyiapkan semuanya di jauh hari sebelum puasa. Ada beberapa alasannya, antara lain harganya belum terlalu naik alias masih berada di harga normal dan tentu saja belum ramai orang sehingga belum berdesak-desakan dalam membelinya. Tapi tidak semua sembako bisa dibeli saat sebelum puasa. Harus dipertimbangkan juga jenis sembako yang awet disimpan.

Persiapan lainnya adalah pembuatan kue kering. Kue kering yang bisa dibuat sebelum puasa adalah kastangels, lidah kucing dan sagu keju. Untuk nastar saya buat terakhir karena ada isian selai yang membuatnya lebih enak dikonsumsi ketika masih fresh. Hanya empat jenis tersebut yang saya sanggup bikin di  Bulan Ramadan. Selain karena memang kue kering favorit keluarga, empat jenis tersebut yang paling laris manis selama ini.

Kalau untuk bahan pembuatan kue kering ini lebih awet, asal disimpan secara benar dan tepat. Sehingga semua bahan kue kering juga menjadi bahan yang saya siapkan sebelum puasa. Mulai dari pertepungan alias segala jenis tepung, pergulaan alias segala jenis gula dan juga margarin serta mentega. Untuk telur saya tidak menyiapkan dalam jumlah banyak. Tapi sesuai kebutuhan sehingga bisa mendapatkan telur yang fresh.

Untuk menyiapkan fisik rumah, saya membersihkannya secara keseluruhan mulai dari menyapu, mengepel, mencuci mukena, sajadah, sarung, mengganti seprei dan handuk. Sehingga semua yang ada di dalam rumah bersih dan menambah semangat dalam menyambut puasa ramadan.  

Hingga tibalah di hari pertama puasa ramadan tahun ini. Salah satu yang menjadi kebahagian kecil di tahun ini adalah libur cuti bersama di hari pertama puasa. Mungkin bagi sebagian ibu rumah tangga hal itu bukanlah sebagai kebahagiaan tapi sudah menjadi biasa. Tapi bagi saya yang merupakan ibu bekerja, hari libur adalah hari yang Istimewa.

Menu sahur pertama saya dan keluarga adalah capcay kuah komplit yang berisi wortel, jagung, kentang, sawi hijau, bakso dan udang. Pilihan menu ini karena komplit nilai gizinya, dan segar karena berkuah bening. Selain itu cara membuatnya mudah alias tidak ribet. Alhamdulillah makan sahur berjalan lancar. Suami dan anak sangat lahap dan yang bikin melayang adalah pujian enak yang keluar dari mulut anak ganteng, Asllan.

Untuk takjil buka puasa hari pertama, Asllan bilang ingin mendoan dengan sambel kecap. Minumnya teh manis panas. Kalau ayahnya tidak terlalu rewel, cukup mengikuti keinginan dari Asllan saja. Setelah mendapat permintaan dari Asllan, maka saya meluncur ke warung sekitar rumah untuk beburu tempe. Karena memang saya tidak punya persediaan tempe. Saking semangatnya, saya beli dua papan tempe yang akan saya olah saat menjelang buka puasa.

Tapi oh tetapi…

Tamu bulanan saya hadir tanpa permisi. Dengan tenangnya dia hadir saat saya persiapan Sholat Dhuhur. Batal deh puasa hari pertama saya. Dan masih batal hingga hari ini (19 Maret 2024).

No comments:

Post a Comment