Bertemu dan mengenal minuman ini untuk pertama kalinya adalah tahun 2017. Tepatnya ketika saya mendapat tugas di Kota Madiun Jawa Timur. Pada saat itu ada kegiatan di kantor yang mengharuskan saya berkunjung ke daerah Cepoko, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo.
Setelah kegiatan kantor tersebut selesai
tibalah agenda makan siang. Dengan suguhan yang dimasak sendiri oleh tuan
rumah, saya tertarik dengan minuman hangat yang tersaji di Jumbo (tempat
minuman dalam jumlah banyak). Cepoko memang sebuah daerah yang memiliki
ketinggian lebih daripada Ponorogo sehingga udaranya sejuk. Jadi minuman yang
disajikan adalah minuman hangat.
Ada tiga jumbo yang tersaji di meja makan. Jumbo
pertama berisikan teh manis panas. Jumbo berikutnya berisikan kopi hitam panas.
Tapi, apakah isi dari jumbo terakhir? Karena teh dan kopi yang menjadi
primadona sudah tersajikan. Demi menjawab rasa penasaran, maka saya memilih
menuangkan isi Jumbo terakhir ke dalam gelas yang tersedia.
Penampakannya seperti teh manis biasa. Berwarna
coklat tapi lebih pekat alias tidak sejernih teh pada umumnya. Aromanya tercium
wangi jahe yang menggugah selera. Jika memang ini adalah wedang jahe, tapi
warnanya terlalu gelap dan rasanya ada unsur yang lain alias tidak hanya jahe
saja. Rasanya hangat dan manis sehingga sungguh nikmat untuk menghangatkan
badan di daerah yang dingin.
Perlahan tapi pasti saya mencoba mencicipi dan
menerka wedang apa ini sebenarnya. Hingga tak terasa saya telah menghabiskan 2
gelas wedang ini. Maka sambil berpamitan, saya menanyakan kepada tuan rumah
wedang apakah yang disajikan di jumbo terakhir.
Jawabannya adalah Wedang Pokak. Sungguh nama
yang sangat asing bagi saya karena baru pertama kali ini mendengar nama tersebut.
Mengetahui saya begitu heran dan kagum terhadap Wedang Pokak maka tuan rumah
memberikan resepnya.
Ternyata sungguh amat mudah sekali membuat
Wedang Pokak yang menggugah selera. Sekali mencoba, saya langsung berhasil
mengeksekusinya dan tentu saja membuat ketagihan.
Yuk, silakan dicoba resep Wedang Pokak di bawah
ini :
Bahan – bahan :
- 27 gram sereh
- 18 gram jahe
- 45 gram gula aren
- 300 mililiter air
- Sejumput garam
Cara membuat :
- Sereh dipotong potong sepanjang 5 cm (untuk memudahkan mengkonsumsi), cuci bersih lalu geprek
- Jahe dicuci bersih kemudian dibakar lalu digeprek
- Campur semua bahan pada panci kemudian rebus selama 10 menit
- Air menjadi sebanyak 200 mililiter saja
- Saring dan sajikan
Selamat mencoba.
No comments:
Post a Comment