Membahas mengenai bubur garut, mungkin bagi
sebagian orang adalah hal yang asing. Karena bubur garut tidak sepopuler bubur
sumsum atau bubur kacang hijau. begitu juga dengan saya.
Mengenal bubur garut pertama kali adalah ketika
saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Mungkin sekitar tahun 90-an. Ketika itu
yang mengenalkan Bubur Garut kepada saya adalah nenek. Kebetulan nenek memang
senang dan pandai masak tapi kurang bisa baking. Yang lebih senang baking
adalah Mama.
Kembali ke pertemuan pertama dengan si Bubur
Garut. Pada saat itu sore hari saat saya bangun tidur siang, Nenek sedang
berada di dapur, dan langsung saya hampiri. Karena bisa dipastikan bahwa Nenek
sedang mengolah sesuatu untuk dijadikan cemilan. Nah, jadilah saya kepo cemilan
apa yang sedang dibuat olehnya? Ketika saya menghampirinya, Nenek sedang
menuang sesuatu berwarna coklat ke dalam beberapa piring. Bentuk dan teksturnya
sih mirip seperti bubur. Tapi saya belum pernah makan bubur berwarna coklat
bening seperti itu. Saat saya menanyakan kepada Nenek, jawabannya adalah Bubur
Garut. Mendengar namanya saya agak mengernyitkan alis karena terasa asing
mendengarnya.
Kemudian saya diminta membantu Nenek untuk
menuangkan santan ke atasnya. Warna dan tampilannya menjadi lebih menarik
sekarang. Nenek menjelaskan bahwa Bubur Garut ini baik dikonsumsi oleh
penderita maag. Karena terbuat dari sari pati umbi garut yang membuat perut
terasa nyaman dan dingin. Ketika saya mencicipi yang hanya seujung sendok, baru
saya mengakui. Rasanya manis, dan enteng alias tidak membuat eneg sama sekali. Langsung
saja saya ambil satu porsi lengkap dengan kuah santannya. Dan hanya membutuhkan
waktu sekitar 3 menit untuk menghabiskannya.
Kini, setelah kurang lebih 20 tahun telah berlalu,
akhirnya saya bisa menemukan tepung garut. Mungkin bagi sebagian orang sudah
tidak asing dengan tepung garut. Tapi bagi saya baru setelah menikah saya
menemukan langsung tepung garut. Tentu saja langsung teringat dengan Bubur
Garut buatan Nenek. Ternyata cara membuatnya super duper gampang sekali. Auto jadi
resep langganan, deh.
Bahan – bahan :
- 100 gr tepung garut
- 800 ml air
- ½ sdt vanili
- 1 sdt garam
- 200 gr gula merah/aren (bisa juga dikombinasikan dengan gula jahe dengan perbandingan 115 gr gula merah/aren dan 85 gr gula jahe)
Bahan kuah santan :
- 30 ml santan instan
- 250 ml air
- ½ sdt garam
Cara membuat bubur :
- Sisir gula merah/aren/gula jahe, lalu larutkan dengan 500 ml air
- Masak larutan gula hingga mendidih, lalu sisihkan
- Larutkan tepung garut, vanili, garam dengan 300 ml air.
- Campurkan larutan tepung garut dan larutan gula lalu aduk rata
- Masak dengan diaduk terus menerus agar tidak bergerindil hingga matang (mengental dan meletup – letup).
- Akan terjadi perubahan warna yang signifikan mulai dari coklat muda sampai menjadi coklat tua yang bening.
Cara membuat kuah santan :
- Campur semua bahan kuah santan
- Masak hingga mendidih dan terus diaduk
Cara penyajian :
Tuang kuah santan di atas bubur.
Nah, selamat mencoba, ya!
Jadi penasaran rasanya Mbaaa 😍😍. Tapi harus pake tepung Garut yaa... Banyak dijual kah? Atau cuma di Garut? Saya ada planning ke Garut Ama temen2 tapi baru sekitar Agustus. Mau coba cari di sana, lebih bagus lagi kalo ada yg jual kuliner ini dlm bentuk jadi 😄.
ReplyDeleteYa Allah mbak,,, maap baru balas....🙏🙏🙏
ReplyDeleteiya mbak, pakai tepung garut. banyak dijual online dan juga di supermarket ato toko bahan kue...
bukan harus ke Garut mbak... Garut di sini bukan nama kota mbak, tapi sejenis umbi... 😁