Cerita tentang Himalayalai bermula ketika
liburan ke Jogja pada Bulan November 2020. Pada saat ziarah ke makam mertua di
Imogiri, Bantul, terlihat seekor kucing sepertinya masih ada keturunan siam.
Kucing yang saya inginkan sejak dulu karena jatuh cinta dengan corak khas di
hidung, telinga, dan ekornya. Nah, kebetulan kucing ini memiliki corak
tersebut. Ditambah lagi matanya biru…wah, langsung muncul keinginan untuk
membawanya ke madiun.
Setelah Tanya ke tetangga sekitar diketahui
bahwa kucing tersebut tidak ada pemiliknya. Mereka ada tiga bersaudara. Dan
begitu dicari ketemulah tiga ekor bersaudara tersebut. Dan ternyata, mereka
memang ada keturunan siam/Himalaya. Karena kucing kedua berwarna cokelat susu
dan juga bermata biru. asllan mencoba menggendongnya dan ternyata nurut banget…
Jadilah saya menginginkan kucing pertama, dan
asllan menginginkan kucing kedua. Sedangkan ayahnya asllan senang dengan
corak/loreng kucing ketiga. Akhirnya ketiga ekor bersaudara tersebut kami bawa
ke Madiun. Kucing pertama diberi nama Hima, kucing kedua bernama Laya, dan
kucing ketiga adalah Lai. Jadilah mereka trio HimaLayaLai.
Sepanjang perjalanan Jogja sampai Madiun, yang
paling cerewet adalah Lai. Padahal dia adalah kucing cowok satu-satunya.
Sedangkan Lai lebih anteng dan banyak tidurnya. Badannya juga paling besar
dibandingkan dua saudaranya. Kalau Hima tidak cerewet tapi paling aktif
diantara ketiganya.
Alhamdulillah mereka sehat-sehat hingga saat
ini. Hima dan Laya udah steril sehingga gak heran kalau badannya menggendatz.
Sedangkan Lai, meskipun belum steril tapi badannya sudah terlihat besar dan
gagah.
Sehat-sehat terus ya, HimaLayaLai….
No comments:
Post a Comment