Sebetulnya sudah lama saya ingin mengajak
Asllan dan Ayahnya berkunjung ke Umbul Square. Lokasi yang sering saya lewati
ketika perjalanan ke hutan, menumbuhkan rasa penasaran. Ditambah cerita dari
beberapa teman yang sudah berkunjung ke sana menjadikan saya semakin
bersemangat untuk segera mengunjunginya.
Akhirnya pada tanggal 21 Januari 2018 saya
mengajak Asllan dan Ayahnya ke Umbul Square. Komentar pertama yang keluar dari
Asllan adalah “jauh”. Tapi dia tetap semangat ingin tahu ada apa di dalamnya.
Setelah dari parkiran, yang pertama kami temui
adalah gedung klinik dan karantina satwa. Saya dan suami senang dengan adanya
gedung ini. Karena itu pertanda bahwa manajemen Umbul Square peduli terhadap
satwa di dalamnya.
Zona pertama yang kami kunjungi adalah minizoo
Wanamarta. Mulai dari burung kasuari, burung kakaktua, musang, ular, buaya,
monyet, landak, simpanse, merak, dan singa. Masing-masing kandang terdapat
papan informasi yang memudahkan pengunjung untuk mengetahui tentang satwa penghuni
kandang tersebut.
Di kandang anakan buaya muara, terdapat tawaran
untuk berfoto dan memberi makan buaya (tentu saja dengan didampingi keeper). Tidak disangka ternyata Asllan
ingin pegang anakan buaya tersebut. Langsung saja saya mengijinkan, dong.
Dengan didampingi ayahnya dan mas keeper,
Asllan langsung pegang anakan buaya tersebut.
Selain foto dengan anakan buaya, Asllan dan
ayahnya juga memberi makan rusa di kandangnya. Kebetulan memang telah tersedia
pakan yang bisa dibeli untuk diberikan kepada rusa.
Selain aneka satwa, di zona minizoo tersebut
terdapat beberapa tanaman langka yang sudah diberi papan informasi mengenai
nama latin dan fungsi dari masing-masing jenis tanaman tersebut. Tentu saja
bisa meningkatkan pengetahuan pengunjung. Namun yang perlu diingat, tanaman
tersebut bukan untuk dibawa pulang.
Setelah selesai dari zona minizoo, kami
melanjutkan perjalanan ke wahana permainan. Terdapat bianglala yang cukup
tinggi, komedi putar, dan kora-kora, dengan harga tiket Rp. 5.000,- untuk
masing-masing permainan. Pilihan kami jatuh pada bianglala. Bianglala ini
berjalan perlahan karena pada posisi puncaknya cukup tinggi. Sehingga
pengunjung bisa menikmati pemandangan sekitar Umbul Square dengan nyaman.
Dari ketinggian pada bianglala itulah, kami
melihat adanya zona waterboom, outbond, dan taman lampion di kawasan Umbul
Square. Tentu saja, lokasi tersebut menjadi target kunjungan kami selepas turun
dari bianglala.
Dalam perjalanan menuju lokasi outbond, kami
tertarik pada pojok sejarah. Ternyata ada sebuah sumber mata air belerang di
sini. Disebut dengan sumber air belerang Tirta Amerta. Selain itu, terdapat
sebuah makam di dalamnya. Tidak terlalu lama kami berada di pojok sejarah,
karena Asllan mengajak ke zona outbond.
Zona outbond sebenarnya cukup lengkap, namun
sepertinya jarang digunakan. Dan ketika kami berkunjung ke sana tidak ada
petugas yang menjaganya. Jadilah kami para orangtua yang menjaga anak
masing-masing.
Di samping zona outbond, terdapat zona lampion.
Sebenarnya sangat menarik lampion yang ditawarkan. Hanya saja saya kurang tau,
apakah Umbul Square ini buka sampai malam. Karena kecantikan zona lampion pasti
akan terlihat ketika malam tiba.
Setelah zona lampion, sampailah ke zona
waterboom dengan harga tiket Rp. 5.000,-/ orang. Karena Asllan tidak kami
persiapkan untuk bermain ke waterboom, jadilah kami hanya melihat dari luar
saja.
Di samping waterboom, terdapat zona mainan
modern. Seperti otopet, eksavator pasir, dan odong-odong. Tentu saja, Asllan
langsung minta mainan eksavator pasir favoritnya. Sambil menunggu Asllan
bermain eksavator, saya tertarik dengan keberadaan seekor ular sanca albino.
Ternyata, ular tersebut adalah sebuah property untuk foto yang disediakan bagi
pengunjung yang berminat.
Ketika saya tawarkan ke Asllan, ternyata dia
dengan semangat mau foto dengan ular sanca tersebut. Jadilah kami sekeluarga
foto dengan ular tersebut. Wah, ternyata lumayan berat juga si albino ini. Yang
membuat saya senang adalah Asllan sama sekali tidak takut untuk pegang si
albino. Padahal saya sebetulnya merinding disko harus pegang si albino ini.
Hemmm…, dengan tiket masuk seharga Rp.
20.000,-/pengunjung ketika hari sabtu/minggu/libur, kami puas dengan keberadaan
wahana di Umbul Square ini. Bisa dijadikan referensi tempat liburan di Madiun,
deh.
No comments:
Post a Comment