Hamil
merupakan salah satu anugrah yang pasti dinantikan oleh setiap pasangan suami
istri. Namun ketika kehamilan tersebut berlangsung di Bulan Ramadhan, akankah
ibu hamil tetap bisa berpuasa?
Ibu
hamil memang mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa, namun tetap harus
menggantinya. Kondisi setiap ibu hamil berbeda-beda. Jadi yang bisa menentukan
apakah boleh berpuasa atau tidak adalah dokter dan ibu hamil itu sendiri.
Beberapa
hal yang harus diperhatikan untuk memutuskan akan berpuasa atau tidak antara
lain sebagai berikut :
1.
Usia kehamilan
Kehamilan trimester
pertama adalah usia yang paling rawan. Pada usia ini terjadi perubahan hormon
yang menyebabkan ibu hamil harus beradaptasi. Hal ini membuat ibu hamil sering mengalami
lemas, mual, muntah, serta pusing.
Kehamilan trimester
kedua adalah usia yang paling aman untuk berpuasa. Janin sudah terbentuk dengan
kuat dan ibu hamil sudah terbiasa dengan kondisinya.
Kehamilan trimester
ketiga adalah usia yang bisa dikatakan rawan. Karena ibu sudah mulai merasa
mudah lelah, berat badan melonjak naik, sering buang air kecil, serta sakit
pinggang.
2.
Kondisi ibu hamil
Masing-masing ibu hamil
memiliki kondisi yang berbeda. Kenali kondisi Anda dengan melakukan pemeriksaan
kehamilan secara rutin. Sehingga dokter atau petugas medis bisa mengetahui
kondisi Anda dan merekomendasikan berpuasa atau tidak. Beberapa kondisi ibu
hamil yang dilarang berpuasa adalah :
-
Kencing manis
-
Hipertensi/tekanan darah tinggi (baik
bawaan maupun karena kehamilan)
-
Dehidrasi (kekurangan cairan)
-
Gangguan sistem pencernaan
Apabila
ibu hamil memutuskan berpuasa, berikut adalah 5 tipsnya agar puasa tetap
lancar:
1.
Cukup asupan gizi dan cairan
Gizi yang cukup harus
dipenuhi oleh ibu hamil. Makanlah dengan gizi seimbang sebanyak tiga kali
sehari pada saat berbuka, setelah tarawih, serta pada saat sahur. Pastikan menu
yang dikonsumsi mengandung, karbohidrat, protein, lemak serta serat. Selain itu
kecukupan cairan juga harus terpenuhi baik dari air putih, susu, jus buah atau
sayuran.
2.
Istirahat cukup
Aturlah waktu sebaik
mungkin, agar Bunda bisa beristirahat dengan cukup. Jangan samapai terlallu
lelah ya, Bun. Sebab hal ini bisa berakibat buruk pada janin.
3.
Perhatikan kondisi ibu
Kondisi ibu hamil harus
diperhatikan dengan seksama. Jika terjadi beberapa hal seperti di bawah, Bunda
sebaiknya segera membatalkan puasa :
-
Lemas, haus, dan pusing berlebihan
-
Keluar keringat dingin
-
Terjadi penurunan berat badan ibu
-
Terjadi perdarahan
4.
Periksa kehamilan
Pemeriksaan kehamilan
harus secara rutin dilakukan baik ibu dalam kondisi berpuasa maupun tidak. Hal
ini untuk mengetahui perkembangan janin. Apabila kondisi janin dapat
beradaptasi, puasa bisa dilanjutkan. Namun sebaiknya tunda puasa apabila
terjadi masalah pada perkembangan janin.
Selamat berpuasa! Semoga janin dan
ibu tetap dalam kondisi sehat sampai persalinan.
No comments:
Post a Comment