Sebenarnya
sejak imun kemaren aku agak galau dengan kenaikan berat badan Asllan yang Cuma
6ons dari bulan sebelumnya. Selain melaksanakan saran dr. Nety untuk memompa
ASI sebelum dinenenkan ke Asllan, aku juga minta pendapat dari para ibu
menyusui yang tergabung dalam group di facebook maupun mailist. Segala macam
masukan mulai dari nutrisi yang harus aku konsumsi (keju, kurma, sari kurma,
daging, sayur dan buah), juga ada dugaan memang Asllan itu belum waktunya nenen
dengan durasi yang lama...(tapi anak temenku yang umurnya sama dengan Asllan
bisa nenen setengah sampai satu jam...). haduh...bingung aku...
Akhirnya
aku mencari second opinion dari AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) cabang
Yogya. Langkah pertamanya aku hanya berkonsultasi via email dengan Mbak
Dianita/Dita. Di email tersebut aku sertakan pula data tumbuh kembang Asllan
selama 2 bulan ini. Dan menurut mbak Dita ada beberapa kemungkinan kenapa
pertambahan berat badan Asllan hanya 6 ons per bulannya. Kemungkinan pertama
adalah faktor genetik. Kayaknya ada benernya juga neh...aku dan suamiku serta
keluarga kami bukan tipikal gemuk, bahkan cenderung kurus.. Kemungkinan kedua
adalah posisi menyusui (pelekatan) yang kurang sempurna. Nah...kayaknya ada
benernya neh, karena aku sendiri tidak terlalu yakin dengan pelekatanku.
Terkadang aku merasa nyaman saat menyusui Asllan, tapi kadang juga merasa gak
nyaman. Hemmm...coba dibenerin dulu deh pelekatanku.
Aku
masih merasa yakin dan terus positif thingking untuk bisa menambah berat badan
Asllan. Sampai datanglah Bu Tina untuk memijit Asllan. Dan Asllan gak bisa
menikmati pijitnya karena dia ngantuk. Bahkan dinenenin juga gak mau. Akhirnya
aku dianjurkan untuk memompa biar hasilnya langsung bisa diminumkan ke Asllan
pake dot!!!! TIDAAAAAKKKKK....aku gak mau!! Untungnya aku memang gak punya dot
jadilah ASIP diberikan lewat sendok dan cup feeder. Karena sibuk memompa aku
gak bisa melihat gimana reaksi Asllan ketika minum pake sendok atau cup feeder.
Menurut info dari ibuku (beliau yang menyaksikan) Asllan sampai keselek dan mau
muntah ketika disuapinL.
Menurut Bu Tina, Asllan ini tipikal anak yang lebih suka beraktivitas atau
tidur daripada minum. Jadi aku yang harus telaten untuk menyuapi ASIP. Tapi apa
sampai seperti itu?? Agak heran juga aku, lebih tepatnya gak terima kalo Asllan
sampai menjadi anak dengan tipikal seperti itu. Lagi – lagi aku menghubungi
AIMI Yogya tapi kali ini aku minta untuk home visit.
Hari
ini pukul 09.00 teng..datanglah konsultan laktasi dari AIMI yaitu mbak dita dan
mbak sisca. Beliau melihat data perkembangan Asllan dan juga grow chart Asllan,
juga melihat pelekatanku saat menyusui Asllan. Aku langsung cerita panjang
lebar (lebih tepatnya curhat..J) dengan kondisi Asllan. Dan inilah hasil home
visitnya:
1.
Asllan
itu termasuk anak yang cenderung berpostur tinggi daripada gemuk
2.
Tipikal
makan atau minumnya Asllan adalah sedikit tapi sering, jadi aku juga harus
bersiap untuk MPASI Asllan kemungkinan juga gak bisa banyak dalam sekali makan.
3.
Aku
termasuk ibu yang foremilknya lebih banyak daripada hindmilknya. Untuk
menyiasatinya aku harus pompa asi sebelum dan sesudah nenenin. ASIP setelah
nenen sebaiknya langsung diminumkan pake sendok atau cup feeder. (Asllan pinter
lho minum pake cup feeder...J)
4.
Pelekatanku
masih kurang tepat. Sudah dikoreksi yaitu tangan Asllan lebih baek ada di
belakang badanku (seperti memeluk), badan Asllan seharusnya lebih miring dan
kepala Asllan seharusnya lebih ke tengah (ada di bawah payudara).
5.
Pada
saat menyusui aku diharuskan untuk diam berkonsentrasi terhadap Asllan dengan
cara membelainya dan mengajak bicara untuk mengajaknya nenen yang banyak.
6.
Jika
dalam satu hari dirasa nenennya Asllan kurang maka aku harus meningkatkan
bonding dengan cara skin to skin dengan Asllan (kayak IMD gitu ....)
7.
Yakin
dan percaya diri bahwa ASIku penuh, melimpah, Asllan minum banyak, sehat selalu
dan kenaikan berat badannya bisa mencapai 1kg....AMIIINNNN.....
Pukul
11.30 WIB mbak dita n mbak sisca pulang. Kini saatnya aku mulai merubah tata
caraku dalam menyusui Asllan. Pukul 13.00 WIB Asllan minta nenen dan aku
meneneninya dengan perubahan pelekatan sesuai anjuran dari konselor laktasi
tadi. Alhamdulillah Asllan bisa nenen selama 15 menit...!!!!J. Begitu juga dengan nenen
pada pukul 15.30 dan 18.45 WIB masing – masing berlangsung selama 15 – 20
menit..J Mungkin bagi ibu yang
bayinya bisa nenen selama 30 menit sd. Satu jam, durasi nenennya Asllan itu
sangat sebentar ya, Tapi itu sudah sebuah kemajuan pesat untuk saya yang selama
ini hanya melihat Asllan nenen selama 5 menit...L.
Semoga
dengan adanya home visit dari AIMI Yogya ini Asllan bisa nenen lebih lama,
lebih puas, dan lebih kenyang sesuai dengan umurnya... terima kasih AIMI...J
No comments:
Post a Comment