Monday, 12 May 2014

Yang Khas dari Kalimantan Tengah

Kali ini ada beberapa informasi mengenai yang asli dari Kalimantan Tengah...Akan tetapi cerita ini hanya berdasarkan pengalaman pribadi yang sangat minim. Jika ada pembaca blog yang lebih faham dan mempunyai pengalaman yang lebih silakan berikan komentar yang membangun ya...sehingga kita bisa mendapatkan informasi yang bisa dipercaya...terima kasih...

Kita mulai info kita dengan Durian Lokal atau Durian Hutan.
Bentuk buah ini  100% mirip dengan durian pada umumnya. Hanya saja ukurannya yang cenderung lebih kecil. Dengan keliling ± 36 cm, dan diameter ± 11 cm. Karena penasaran saya meminta suami untuk membelinya dan tentu saja sambil cerewet bertanya ke penjualnya mengenai buah ini.  Kami beli dengan harga @ 10rb di kota Pangkalan Bun. Masyarakat di Kalteng pada umumnya menyebut buah ini dengan TOMPAS atau Buah Lai (mohon dikoreksi apabila terdapat kesalahan pada penulisan...J. Kulit luar buah ini  berbentuk seperti durian hanya saja durinya lebih lunak (tidak sekeras dan tidak setajam durian pada umumnya). Daging buahnya berwarna orange, tidak kuning pucat seperti durian pada umunya. Meski ada juga jenis durian yang daging buahnya berwarna orange. Ketika kita menciumnya, tidak ada aroma durian seperti biasanya. Bahkan ketika kita mencicipi daging buahnya terasa lebih liat, padat, dan tanpa alkohol. Rasa manisnya juga tidak terlalu kuat. Bolehlah untuk para penderita hipertensi sebagai obat kepengen durian...J. semoga foto di bawah ini bisa memperjelas bentuk Buah Lai....



Info selanjutnya adalah Buah Kapul
Buah ini berkulit kuning kecoklatan dengan diameter ± 8 cm, dan keliling ± 18cm. Kami menjumpainya di pedagang buah bundaran kayu Ulin Sampit. Segera saja kami membelinya dengan harga 10rb untuk satu ikat buah kapul. Kalo kita buka buah ini, pasti segera ingat dengan manggis. Ya...Buah Kapul ini memang mirip dengan manggis untuk letak buah di dalam kulitnya. Hanya saja warna daging buahnya orange. Untuk rasanya tidak semanis manggis, buah ini lebih asam dan ada sedikit manis. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada foto berikut....



Buah Blimbing Hutan
Buah yang kulit luarnya berwarna merah ini kami jumpai pada lokasi yang sama dengan buah kapul. Hanya saja harga buah ini Rp. 15.000,- untuk satu ikatnya. Buah ini mempunyai keliling sepanjang 13 cm dan panjang 6 cm. Rasa dari buah ini adalah segar, sedikit asam, dan sedikit manis...hehehe...bingung mendeskripsikannya...untuk penampakan bisa dilihat langsung pada foto ya...



Kelakai...

Kelakai ini jelas bukan termasuk buah – buahan. Mungkin sejenis rumput ya? Yang jelas kelakai ini bisa dimakan lho...tentunya setelah dimasak terlebih dahulu...A harga satu ikat kelakai ini adalah Rp. 2.000,-. Daun kelakai ini berwarna hijau kekuningan, dan ada sedikit warna merah keunguan. Daunnya agak mengkilap dan licin. Kelakai banyak tumbuh di sekitar parit di pinggir jalan. Biasanya kelakai ini berdekatan dengan pakis yang juga bisa diolah menjadi sayur gulai. Kelakai ini saya masak oseng-oseng. Dan hasilnya adalah....mirip seperti oseng – oseng kangkung. Bahkan tekstur daun kelakai yang sudah matang sangat mirip dengan kangkung. Kata penjualnya kelakai ini bisa meningkatkan produksi ASI...


Kiranya sekian dulu info dari bunda didot bercerita. Sekali lagi untuk pembaca blog yang mempunyai informasi yang lebih mengenai cerita di atas dipersilakan mengisi komentar di bawah. Mungkin ada yang bisa menambahkan nama latin dari masing – masing buah dan sayur di atas?

No comments:

Post a Comment