Sudah
satu minggu ini terdengar suara anak kucing di atas genteng...hemmm...jangan –
jangan itu anaknya Ichyx (kucing keliarga kami)? Namun dua hari terakhir kok cuma
tinggal suara satu anak kucing aja ya? Mana ribut terus gak berhenti sepanjang
hari dari pagi sampai malam. Kemana seh induknya neh?K K
Karena
terlalu berisik pukul 09.00 WIB, papa naek ke atas genteng dan dibawalah si
anak kucing itu. Lalu ditaroh di teras di dalam kardus dengan alas kain. Masih
kecil sekali anak kucing ini, matanya belum melek, kupingnya juga masih kecil,
masih keliatan kalah tinggi ama kepalanya. Kasihan banget ya? Kalopun diturunin
tapi gak disusuin induknya pasti mati juga kan?.
Akhirnya
menjelang maghrib saya dan adik membawa anak kucing itu ke klinik hewan
terdekat dari rumah dengan naek motor. Dia hanya kugenggam dan kulapisi kain
agar tidak kedinginan. Hemm...di tengah jalan dia ngeong...ngeong...dan
berusaha untuk keluar dari genggamanku. Kepalanya berontak dan ternyata menuju
ke nenenku. Di situ dia mulai mengenyot bajuku...Ya Allah...bahkan hewanpun
sangat membutuhkan induknya untuk bertahan hidup. Betapa berartinya kehadiran
seorang ibu.
Malangnya,
klinik tadi tidak menerima si anak kucing karena masih terlalu kecil dan perlu
tenaga ekstra untuk memberinya minum susu pake spuit (suntikan tanpa jarum).
Disarankan aku memlihara sampai dia bisa makan, baru diserahkan ke klinik lagi.
Ok
deh, berusaha dulu ajalah. Perkara bisa hidup/tidak itu sudah kehendak-Nya.
No comments:
Post a Comment