Friday, 26 October 2012

Lombok Jaya ( hari ke-3 )


29 Januari 2012

Hari terakhir neh di Pulau Lombok, yuk mari kita maksimalkan petualangan hari ini.

Taman Air Narmada
Masih menggunakan mobil dan sopir yang sama kami memulai petualangan dengan mengunjungi Taman Air Narmada. Obwis ini mirip ama Tamansari di Yogya. Narmada ini mulai dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Bali yang bernama Anak Agung Gede Ngurah. Narmada yang mempunyai arti “mata air” mempunyai luas kurleb 30ha terdiri dari kebun dan sawah yang merupakan miniatur Rinjani karena Raja Bali melakukan pemujaan di Gunung rinjani tiap tahunnya. Kolam besar di sebelah kanan merupakan miniatur dari Segara Anakan, Kolam renang yang digunakan untuk umum sebagai tempat mandi raja dan kolam yang ada air mancurnya dahulu adalah kolam renang selir. Selain kolam – kolam tersebut, terdapat sebuah pura yaitu Pura Jagad yang disimbolkan sebagai Puncak Rinjani namun sayangnya pura ini hanya dibuka pada Bulan Nopember untuk sembahyang.
Bangunan pertama di narmada ini adalah Bale Terang yang terdiri dari dua lantai dengan model rumah panggung. Lantai bawah biasanya dipake untuk gudang dan penjara bagi orang yang bermasalah dengan raja. Lantai atas terdiri dari tiga ruangan yaitu kamar tidur raja di sebelah Utara & Selatan. Sedangkan di tengah sebagai ruangan raja untuk melihat pemandangan ke arah timur.
Bangunan selanjutnya adalah Bale Petirtan yang merupakan pertemuan tiga mata air yaitu Suranadi, Lingsar, dan Narmada itu sendiri. Bagi umat hindu air ini dikenal berkhasiat sebagai pengobatan dan membuat awet muda sehingga dikenal dengan air awet muda. Kami berkesampatan untuk masuk dan mengambil air ini dengan menghubungi juru kunci terlebih dahulu. Syarat untuk masuk ke bale petirtan ini haruslah dalam keadaan suci, membawa sesaji, dan memakai kain yang khusus. Sesuai dengan syarat tersebut yang bisa masuk hanya suami tercinta. Setelah memakai kain dan membawa sesaji suamiku masuk ke Bale Petirtan dengan didampingin juru kuncinya. Bersama juru kunci, suamiku memanjatkan doa sesuai agama dan kepercayaan masing – masing lantas dipersilakan untuk membasuh muka dan minum air awet muda ini. Sebagai suami yang baek dia membawakan air tersebut untuk kuminum...hehehe...acih ya yaaangg... JJ
Beberapa bangunan lain yang terdapat di Narmada ini antara lain Halaman Bencingah yang digunakan sebagai tempat penyimpanan senjata dan menghadapnya Senopati dan prajurit.
Selain Halaman Bencingah terdapat pula Halaman Pesarean yang dahulu terdapat Bale Loji, Bale Terang dan Bale Pawedayan yang digunakan untuk membaca kitab wheda dan bangsal sebagai tempat penjagaan.
Bangunan berikutnya adalah Halaman Mukedas yang merupakan halaman untuk para pelayan raja. Dahulu terdapat Bale Loji, merajan (sanggah), dan bangsal.
Merajan Sanggah adalah bangunan suci tempat pemujaan raja kepada para leluhur dan Tuhan YME dalam manifestasi sebagai Dewa Wisnu, Brahma dan Iswara. Karena ini merupakan tempat suci maka diberi pintu gerbang yang dikunci.
Bangunan terdepan dari Narmada adalah Jabalkap yang terdiri dari dua kolam kembar yang digunakan sebagai tempat mandi prajurit. Selain itu terdapat pula dua bangsal untuk tempat penjagaan.
Sambil menuju pintu keluar kita melewati sebuah bangunan yang bernama Bale Loji yang merupakan rumah tempat tinggal raja dan istrinya dengan serambi yang terbuka.
Wuiiihhh....mantab bener petualangan di narmada ini.... CCC


Lanjut lagi yuuuukkkk....sekarang ini kita menuju ke Suranadi.
Di kompleks ini terdapat Pemandian Suranadi, Pura Suranadi dan Taman Wisata Alam Suranadi di bawah BKSDA NTB.
Obwis yang kami kunjungi pertama adalah Pemandian Suranadi. Di sini terdapat kolam renang dan juga restoran. Selain kolam renang, ada juga beberapa kolam alami yang ukurannya lebih kecil daripada kolam renang utama dan terdapat banyak pohon di sekitarnya. Sejuk deh hawanya.... CCC. Selain itu adalagi sebuah kolam yang sangat jernih airnya sehingga ikan – ikan di dalamnya terlihat jelas. Kolam ini dijaga dengan pagar yang terkunci sehingga ikan tadi aman tentram di kolamnya...hehehe...
Tak jauh dari Pemandian ini terdapat sebuah pura yang disebut Pura Suranadi. Pura Suranadi terletak di dalam kompek Taman Suranadi. Pura ini memiliki pola pura yang terpisah saru sama lin, yaknidisesuaikan dengan keberadaan sumber mata air suci yang terdapat di lokasi tersebut. Walaupun terpisah secara fisik, namun dalam menjalankan rangkaian kegiatan ritual, pura ini merupakan saru kesatuan yang tak terpisahkan. Keberadaan Pura Suranadi erat kaitannya dengan lima mata air (Panca Tirta atau Pancaksara) yang ada di lokasi tersebut, yaitu Mata Air toya Tabah, Mata Aor Toya Pabersihan, Mata Air Toya Panglukatan, Mata Air Tirta, dan Mata Air Pangentas.
Lokasi berikutnya adalah Taman Wisata Alam Suranadi dengan luas kurleb 52 Ha. Di sini ada lokasi buat outbond juga lho...untuk memudahkan pengunjung telah disediakan route untuk mengelilingi TWA ini.


Petualangan dilanjutkan ke Pura Lingsar mengingat waktu yang semakin siang. Meski hanya singkat kami menyempatkan diri untuk mengunjungi pura ini. Pura Lingsar ini merupakan pura yang dibangun untuk menyatukan secara batiniah antara Masyarakat Sasak dan Masyarakat Bali. Tak lama kami berada di sini dan langsung melanjutkan perjalanan kembali ke hotel untuk persiapan kembali ke Yogya.


Di tengah perjalanan kami menyempatkan diri untuk mencoba naik CIDOMO sebagai alat transportasi khas Lombok. CIDOMO ini merupakan singkatan dari CIkar, DOkar, MOtor yang merupakan elemen pembentuk cidomo itu sendiri.
 Akhirnya, tepat pukul 15.15 kami take off dari BIL menuju Bandara Adisutjipto Jogja dengan pesawat Lion Air setelah sebelumnya sempat menikmati "Nasi Balap" yang sangat pedas....


Hemmmm...berakhirlah petualangan kami di Pulau Lombok. Ternyata dengan waktu 3hari 2malam kami belum bisa menjelajahi seluruh obwis di Lombok ini. Masih ada Rinjani dan air terjun Sendang Gila yang belum sempat kami singgahi. Semoga lain waktu kami masih diberi kesempatan ke sana...aminnn...CU...




No comments:

Post a Comment